Sabtu, 20 Januari 2007

besar dan ooki

Salman  3th 10 bln suka sekali bila diajak ngobrol asal lawan bicaranya yg ceriwis yg aktif tanya tanya ke salman.


ummi: salman kun, ooki kunattara naniga ninaritai?(salman kalau sudah besar pingin jadi apa?)


salman: besar


ummi: kalau nanti salman besar ingin jadi apa?


salman: Ooki ( besar)


ummi:(gak bisa nahan ketawa.hehehe...) mau jadi apa... supir kereta , pilot, dokter, guru atau apa gitu mas salman


salman: mau besar ( sambil nada tinggi)


ummi: haik..haik.. besar kaya' abi gitu??


salman: uhg..( sambil ngangguk angguk kepala)


salman mau ooki...besar ummi...(sambil nglendot ke ummi cium ummi)

Jumat, 19 Januari 2007

kena mizu boshou/cacar air

Ini salah satu penyakit menular yang disebabkan virus,tapi bila sudah pernah menderita sakit ini, insya Allah bisa punya kekebalan alami  tanpa imunisasi dan hanya sekali diderita seumur hidup.(tapi ada kasus yg bisa kena lagi... cuma sedikit penderitanya )


Aku sendiri pernah kena cacar air waktu SD kelas 6, ketika itu  kami 6 bersaudara bergiliran terkena cacar air sampai  "yune"( mba yg mbantuin kerjaan RT ibuku) ikut kena .


Ketika anak sulungku (said) kena mizu boshou  di th 2003 usianya 4,5 th , aku sedang menanti kelahiran anak ke 2. Waktu itu pas hari periksa rutin kehamilan  ternyata sdh ada bukaan dan perut kontraksi, akhirnya akupun nyuin(menginap di RS). dengan sedih Said pulang ke rumah tanpa diriku, tapi ternyata kontraksi menghilang dipagi harinya dan akupun pulang dijeput mas Edy dan Said. Diperjalanan kuperhatikan said yg  mulai ada bintil2 berair terutama dikepalanya.  Kami tidak mengira Said kena cacar air karena dia belum banyak berinteraksi dg teman-teman alias belum sekolah, tapi ketika malam hari dia mulai gelisah dan sedikit demam(37,..c) .Karena pengalaman pernah kena cacar air,aku pun tanpa khawatir tertular dan dengan tenang merawat said . Ketika itu kami sengaja tidak mengantar said ke dokter, karena dilihat keadaan said seperti anak sehat aja gak banyak ngeluh dan demam pun berangsur turun.Walaupun ke dokter gratis. ada satu pertimbangan yg lucu yaitu kalo ke klinik kuatir akan menulari orang lain.


 Aku pernah dapat cerita tentang perlakuan terhadap "pembawa virus" di jepang , kalo ke dokter bawa penyakit menular,spt cacar air, pasti deh orang yg tahu langsung pada nyingkir dan menjauh, juga perawat langsung mengisolasi penderita. kedengarannya sangat memprihatinkan ya ...diskriminasi gitu  tapi ini adalah salah satu tindakan pencegahan cacar air mewabah .Dan enaknya di jepang bila sakit flu/batuk pilek mereka keluar rumah dg kesadaran memakai masker penutup hidung dan mulut.Sangat peduli dengan kesehatan .


Kebetulan  hari Ahad yang lalu anak ke-2 ku Salman terindikasi cacar air, lagi lagi aku lihat dari pengalaman  . Suhu badannya gak tinggi tinggi amat, cuma 36,9, tapi aku mulai curiga adanya bintil berair di bibirnya , segera kulihat lebih teliti lagi seluruh badannya, ternyata menunjukkan mulai ada bakal bintil yang keluar, apalagi kutemukan bintilan pula di kepalanya,  yg dia bilang gatal.....nah gatal-gatal inilah yg bikin salman kurang nyaman dan sedikit rewel...disusul dg bobo yang tidak nyenyak..akhirnya si kecil Sumayya ikutan bangun malam malam dan..nangis bareng huhuhu....kalo sdh gini hehehe stabilitas ....kelancaran kerjaan rumah bisa tertunda.... maklum.


Akhirnya selasa pagi Salman kubawa ke dokter klinik anak, dan  perlakuan seperti cerita cerita yg kudengar memang berlaku juga buat kami(aku salman dan sumayya yg datang ke klinik)


Karena sdh tahu ini penyakit menular, aku tahu dirilah...cari tempat duduk yg menyendiri  jangan sampai Salman bersinggungan dengan orang lain  aku pegangin salman supaya tidak banyak bergerak kesana kemari, duduk manis dekat ummi.


Ketika nama Salman dipanggil, kami pun mendatangi tempat perawat dan menjelaskan keluhan sakit Salman,"........ mizu boshou mitai.." kataku dg nihongo sebisanya.


Perawat tanya" pernah cacar air belum?".. ku jawab " belum"......langsung dua perawat bilang " abunai..abunai..."( bahaya...bahaya..) sambil menyuruh kami berjalan menuju ruang terpisah dari yang lain dengan kawalan perawat, berjalan sambil membentangkan tangan " menggiring" kami ke ruang "isolasi" yg sebenarnya jalan keluar" genkan" darurat.


Di ruang ini kami diminta menunggu,dokter memeriksa salman, sambil ditimbang badan. Perawat kelihatan begitu teliti memeriksa Salman, tanpa kuatir bersinggungan . Mungkin sudah pernah kena penyakit ini ,batinku. Akhirnya dokter datang dan menyuruh ku membuka baju salman dengan sedikit ambil jarak, sambil bertanya kepadaku " ada air di tengah bintil nya?"...duh.. pak dokter ini ... sama sekali gak mau nyentuh putraku ...tak apalah mungkin beliau khawatir tertular.


Ya mizu boshou sedang diderita Salman, dokter memberikan obat untuk sepekan, dan larangan buat Salman untuk berkumpul dg teman-teman atau keluar di tempat umum. Selepas dokter memeriksa ,datang kembali perawat bertanya  dimana apotik biasa aku beli obat." Di samping lampu merah" jawabku " ok, tunggu disini, kami akan memfax resep dan tetap tunggu disini,nanti setelah obat selesai diramu,apotik akan memberi tahu, dan ibu bisa ambil obat di apotik itu". Selembar kertas  bertuliskan keterangan seputar penyakit cacar pun  diserahkan padaku untuk dibaca, kulipat kusimpan di tas, biar mas Edy yang baca nanti dirumah..(dari dulu gak hapal huruf kanji krn malas ngapal )


Diruang sempit itu Salman sudah mulai bosan, Sumayya yg pulas digendongan pun terbagun. Hampir setengah jam kami menunggu, perawat kembali memberitahu obat sudah bisa diambil. Kamipun boleh meninggalkan  klinik lewat pintu yang tidak biasa dilalui pasien lain.


Sampai diapotik,kami langsung dipanggil,dan apoteker bertanya" adiknya belum pernah kena cacar air?" " belum " jawabku " Berikutnya mungkin adiknya kena pula"ujarnya.....hmmm ..begitu ya teori penyebaran virusnya ( masa inkubasi 2 s/d3 pekan baru kelihatan )... .Setelah apotekernya menerangkan cara makan obat dan salep obat, kami buru buru meninggalkan apotik, tanpa mampir ke tempat belanja.( biasanya kalo keluar, sekalian belanja....maklum danchi /apartemen kami agak jauh dari tempat belanja )


===================================================================


Alhamdulillah setelah ini insyaAllah Salman punya kekebalan alami ya sayang.... dan ummi siap siap siaga Sumayya bisa tertular, karena memang Sumayya sulit diprotek dari sentuhan dan berinteraksi dengan mas Salman...hehehe  kemana-mana kita bertiga..(mas Said dan Abi ke sekolah  dan sudah pernah kena cacar air dulu) Salman sabar dulu gak main di koen dan belanja bersama ummi dan ummi sabar juga gak keluar rumah nemani Salman istirahat hingga sembuh benar.