Kamis, 12 Oktober 2006

7 Kiat Dalam Islam untuk Hidup Tenang

Alhamdulillah, seperti ditahun tahun lalu Ramadhan kali ini, pengajian  muslimah Fuchu berkesempatan mengadakan kajian bersama dengan salah seorang ustadz  dari Indonesia yang  didatangkan khusus di bulan suci untuk memberikan ceramah dan imam shalat tarawih di SRIT ( sekolah republik indonesia tokyo). Kebetulan hari yang kami sepakati,tgl 10 Oktober 2006 adalah jadwal ustadz Dr. H, Yunahar Ilyas,salah seorang ustadz yg aktif di Muhammadiyah dan tinggal lama di Yogyakarta,  beliau berasal dari Minang.


Kebetulan juga nama beliau sudah tidak asing lagi bagi aku, karena aku dulu tinggal tak jauh dari Yogya, dan pernah menimba Ilmu di kota pelajar ini. Dan sempat pula aku duduk di kelas ma'had Ad Dakwah yogya( 10 th yang lalu), kuliah dengan pak ustadz Yun. Alhamdulillah....bisa reunian nih.... walaupun kata ustadz ma'had sudah gak ada lagi ... tapi ..Alhamdulillah asrama muslimah( tempat akhwat belajar ilmu agama ) .... sudah punya gedung sendiri.....arigatou tuk panitia Ramadhan KMII Tokyo


Sedikit ringkasan ceramah beliau di Fuchu  yang lalu yaitu  '7 kiat dalam Islam untuk hidup tenang:menurut beliau adalah:


1. Memahami Tujuan Hidup


Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT, semua aktifitas kehidupan kita di dunia inidalam rangka beribadah kepada Allah. " Wamaa khalaqtul jinna wal insaa illa liya' buduun.."


ibaratnya seseorang itu keluar dari rumah mau pergi kemana, bila ada tujuannya ketika ia ditanya, bisa menjawab. misalnya mau ke toko beli susu.  Kalau ia keluar rumah tanpa tujuan, ketika ditanya, ia akan bingung..." kemana..ya..?"


jadi tujuan hidup kita adalah beribadah kepada Allah SWT.


2. Memahami Nilai Dunia dan Nilai Akhirat


Ada beberapa tipe orang dalam memandang nilai dunia dan nilai akhirat, antara lain:


a. Mengejar Dunia saja ( Nilai dunia lebih dari akhirat). Mungkin ini fenomena kehidupan orang jepang kebanyakan, yang sudah hampir meninggalkan agama dan banyak yang tidak beragama. Hanya mengejar kesuksesan duniawi saja dan sudah tidak percaya dengan kehidupan akhirat nanti. Kadang uang dipandangnya sebagai tuhan.


b. Mengejar Akhirat saja. Sebagai contoh Sufi jaman dulu, sehari hari hanya untuk beribadah/hablu minallah, padahal manusia dituntut untuk hablu minannas, dan manusia harus memenuhi kebutuhan kemanusiaannya, seperti  makan ,minum , bekerja, menikah, berkeluarga, bermasyarakat  dan lain sebagainya.


Rasulullah bahkan melarang sahabatnya yang puasa tidah berbuka, qiyamul lail tidak tidur dan membujang tidak menikah. Rasulullah utusan Allah yang sudah pasti dijamin masuk surga pun melakukan hal yang bersifat kemanusiaan.


c. Tidak mengejar dunia maupun harapan akhirat.  Orang yang tipe seperti ini sangatlah tidak beruntung. didunia sengsara, akhirat pun terlupakan. Masih banyak tipe seperti ini di tanah air kita, yang data penduduknya terbanyak beragama islam.Adalah orang miskin yang kufur.Ia tetap dalam belenggu kemiskinan tapi tidak berusaha memperbaiki ibadahnya,tapi berteman dengan kekufuran.


d. Memandang dunia sebagai ladang amal dan akhirat sebagai tempat menuai hasil. Orang yang hidup di dunianya selalu beramal kebajikan, menjalankan perintah Allah dan meninggalkan laranganNya.


Jadi untuk hidup tenang di dunia kita fahami bahwa dunia adalah ladang amal, dan  di akhirat nanti kita akan menuai hasil.


3. Syukur dan Sabar.


Jika kita selalu bersyukur dengan apa yang Allah berikan kepada kita, insyaAllah akan Allah tambahkan selalu kenikmatan. " lain syakartum la aziidanakum wa la inkafartum inna adza bi lasyadid "


kita bersyukur dg yang ada pada kita, jangan berkeluh kesah dengan yang tidak ada pada kita. Misalnya kita kurang dari segi ekonomi, anak 3 tapi kendaraan hanya sepeda motor, tiba2 bertemu dg kawan lama yang datang berkendaraan mobil kijang, tapi belum dikaruniai keturunan. Maukah satu anak ditukar dengan mobil kijang...??


Dan sabar adalah satu hal yg sangat mudah diucapkan dan dinasihatkan tetapi sangat sulit dilakukan. contoh: orang yang tertimpa musibah, pastilah hrs bersabar dan selalu mendapatkan nasihat dr orang2 disekelilingnya aga ber sabar.


 semoga kita termasuk orang2 yang bersabar. Allah selalu bersama orang-orang yang bersabar.


4, Tawakal sesudah Ikhtiar


AQ. surat Al Maidah : 23, Orang yang beriman itu harus bertawakal kepada Allah, setelah ia berikhtiar/berusaha. Tidak membenci Allah bila usaha kita( apa yg kita kerjakan/lakukan/usahakan) hasilnya tidak sesuai dengan harapan kita.


5. Memahami Takdir dengan Benar


Memahami takdir itu bukan hanya pasrah dan menyerah tanpa usaha. Jaman dahulau khalifah Umar ra, pernah kan memasuki sebuah kampung dan melihat ada 'endemi' (penyakit menular) kemudian mengurungkan niatnya untuk masuk ke kampung tsb. Umar mendapat kritikan dari seseorang bahwa umar tidak boleh lari dari takdir. Kata Umar, "Aku lari dari takdir ke takdir yang lain"


6. Menjaga Keseimbangan, antara ruhani, akal dan jasmani.


Tawazun ( keseimbangan) baik manusia sebagai makhluk individu  dan makhluk sosial, yang ada dalam diri manusia itu ada 3 unsur adalah jasad, akal dan ruh. Dimana 3 unsur ini harus diberi asupan yang seimbang. Jasad diberi makan yang halal dan baik. Akal selalu diasah dengan ilmu dan pengetahuan. Ruh pun harus senantiasa disiram agar senantiasa bersinar cemerlang, hati yang selalu bisa menerima kebenaran yang datang dari Allah SWT.


7. Pandangan terhadap Harta


Dalam islam harta adalah milik Allah. Harta bukan hanya untuk hidup tapi juga sebagai alat untuk beribadah kepada Allah. Ada nasihat, "peganglah harta dengan tanganmu, jangan kau masukkan harta di hatimu". Ketahuilah nanti di akhirat manusia akan ditanya, dari manakah hartanya didapatkan dan  untuk apakah hartanya dibelanjakan.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Semoga bermanfaat buat pribadiku dan siapa saja yang membaca ringkasan ini.


"Yaa ayyuhannafsul muthmainnah. 'Irji 'ii ilaaRabbiki raadhiyatanmmardliyyah.  fadkhulii fii 'ibaadi . wad khulii jannatii "


"wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan di ridhaiNya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu. Dan masuklah ke dalam surga Ku" QA. Al Fajr: 27-30


 


 

3 komentar: