Selasa, 14 November 2006

tips memupuk percaya diri anak

Punya dua anak laki yang berbeda karakter? sama dong dengan aku.hehehe, sampai detik ini masih belajar mengasah ketrampilan sebagai seorang ibu. Paling senang sih dengar pengalaman orang, tapi kadang baca2 artikel tulisan di media.


Kata pakar ilmu psikologi, percaya diri bisa mengantarkan kesuksesan, ini artikel di KCM http://www.kompas.co.id/wanita/news/0610/02/132158.htm


Berikut beberapa tips bagi para orangtua untuk menumbuhkan self esteem anak-anak :


1. Katakan Anda menyayanginya minimal satu kali dalam sehari.
Si kecil ingin merasa bahwa dirinya berharga dan disayangi orangtuanya, jangan pelit untuk mengekspresikan rasa sayang Anda kepadanya agar ia tumbuh menjadi anak yang memiliki mental sehat dan bahagia.


2. Tanggapi keluhan anak secara serius.
Sekecil apapun keluhannya, meski dengan alasan yang menurut Anda sepele, dengarkan baik-baik dan jangan terburu-buru menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi.


3. Biarkan anak tahu tidak apa-apa melakukan kesalahan.
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, karena dari situlah kita bisa belajar untuk menjadi lebih baik. Jangan selalu menghukum anak jika mereka berbuat kesalahan agar anak jadi tidak takut untuk mencoba dan mencoba lagi. Berilah contoh positif jika Anda melakukan kesalahan dengan mengakuinya juga kepada Anak. Hal itu justru akan membuat anak menghargai Anda.


4. Tertawalah bersama anak.
Meski Anda tidak paham leluconnya. Mintalah ia menjelaskan agar Anda bisa belajar melihat dunia dari kaca mata anak Anda. Tertawa bersama anak-anak akan membantunya mengembangkan sense of humor yang baik. Anak yang memiliki sense of humor biasanya akan tumbuh sebagai anak yang tangguh.


5. Pujilah usaha si kecil.
Jangan terlalu memperhitungkan hasilnya, tetapi lihatlah pada usaha dan kerja kerasnya untuk menghasilkan. Dari sini anak akan belajar bahwa proses belajar itu berharga


6. Biarkan anak mengerjakan tugas sederhana di rumah.
Dengan melibatkan anak-anak pada kegiatan di rumah akan membantunya belajar tentang tanggung jawab. Sejak usia muda, berikan pembagian tugas yang merata pada anak-anak, misalnya anak yang lebih kecil bertugas mematikan dan meyalakan lampu, sang kakak bertugas membersihkan kaca atau menyapu lantai. Dengan demikian mereka akan merasa sebagai bagian dari rumahnya, keluarganya.


7. Jagalah rahasia anak baik-baik.
Kecuali jika dengan merahasiakannya akan membahayakan dirinya. Hargailah privacy anak Anda, jangan pernah mempermalukan si kecil apalagi di hadapan orang lain dan teman-temannya.


8. Sediakan waktu berkualitas dengan anak.
Ada banyak sekali kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan bersama si kecil, bahkan kegiatan yang sederhana sekalipun. Saat Anda bersamanya, fokuslah pada dirinya, dengan demikian ia tahu bahwa dirinya penting bagi Anda.


9. Bantu anak berpenampilan dan berperilaku yang baik.
Penampilan dan perilaku yang baik membantu anak menjadi lebih percaya diri. Karena ia akan diterima juga oleh orang lain dan lingkungannya. Pakaian yang pantas, bersih dan serasi akan membantu anak tampil oke. Perilaku yang pantas dan bertata krama membantu anak mudah bergaul dengan orang lain termasuk lingkungannya yang baru.


10. Perkenalkan anak pada berbagai kegiatan.
Sesekali ajak si kecil mengikuti kegiatan anak-anak, misalnya perkemahan atau outbond khusus anak agar ia bisa berkenalan dengan teman baru. (An)


====================================================================


semoga bermanfaat

12 komentar:

  1. makasih sharenya mbak... gomen udah ikutan baca nih :)

    BalasHapus
  2. Bagus artikelnya Mba, makasih ya.
    Gimana kabarnya?

    BalasHapus
  3. he he yang no.2 nih yang kadang suka ngga ke jaga, senengnya buru-buru nyalahin,,,,,, habis kalo jatuh sedikit ditolongin terus, jatuh lagi nangis lagi, padahal kelihatan ngga sakit.........

    no.8 nih, beneran loh kerasa kalau kita benar merhatiin anak pas sama mereka, pikiran ngga melayang ke yang lainnya, anak merasakannya

    BalasHapus
  4. wiiiii, yang beginian nih aku demen......thanks banget ya mbak.

    BalasHapus
  5. belum punya anak mbak....
    *sambil belajar*

    BalasHapus
  6. jadi ortu memang susah susah gampang ya
    gampang krn emang asal ada kemauan, insya Allah lancar deh urusan didik anak
    susahnya krn ngga ada sekolahnya, kita cuma belajar dari proses trial and error
    tapi hal ini bukan halangan tentunya menjd ortu terbaik buat anak-anak
    asal azzam sudah di dada ^_^

    BalasHapus
  7. sama sama mba Rin..:) salam kenal dari hachioji tokyo:)

    BalasHapus
  8. sama-sama Indra ,artikel di kompas cyber, :) maaf kalau pernah baca :D
    Alhamdulillah baik :)

    BalasHapus
  9. iya Dian, kita aja kalau keluar keluhan pinginnya di denger, walopun sebenarnya cuma tanda ingin disemangati yak :D

    BalasHapus
  10. sama-sama bundaghani..:) dua jagoannya pasti lincah kan..:) ?

    BalasHapus
  11. Mona kan belum nikah..hehehe...(eh,,..sudah belum sih?)#belajar yg tekun ya#

    BalasHapus
  12. terima kasih mba Ani,...semangat yuk semangat....

    BalasHapus