Sejak mulai sekolah dari taman kanak-kanak sampai SD kelas 3 Said belum pernah kami ikutkan dalam satu perkumpulan ekstrakurikuler apapun.
pernah..suatu ketika saya ditanya kenapa tidak diikutkan ekstra kurikuler seperti renang,karate atau apa sajalah untuk menambah ketrampilan. Karena teman saya yang bertanya itu sangat "panik" dengan keadaan persaingan ekskul di sekolah taman kanak-kanak dimana putranya sekolah..hampir semua anak punya ekskul, seperti berenang, kursus bahasa inggris dan karate.
Hmm..ingin sih ingin..anak-anak ikut ini-ikut itu..tapi yg sebetulnya ingin itu anaknya atau orang tuanya. Kecuali itu juga harus atas kemauan dari sang anak yang akan menjalaninya.
Saya berikan jawaban kepada teman saya yang bertanya tadi....keinginan memang ada,tapi keadaan yang tidak mendukung dan anak belum mau sepenuhnya..untuk mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolah saja perlu ekstra perjuangan si said juga umminya, dan uang bulanan ekskul tidak sedikit , bila dilihat dari pendapatan biya siswa bapaknya untuk biaya hidup berlima di kota besar Tokyo.
Saya lebih "panik" bila anak saya tidak mau belajar a ba ta tsa, "panik" bila nilai-nilai islam yang saya pesankan disela- sela kebersamaan saya dengan anak-anak tidak melekat diingat anak-anak.
Kebetulan said dari TK dan SD sekolah di sekolah "negeri" nya jepang (punya pemerintah) jadi saya yakin saja dengan kurikulum pendidikan dasarnya pasti sudah dikaji untuk perkembangan anak umur SD.
Benar..ketika kelas 4 shyougakkou, said dan teman-temannya mulai diwajibkan ikut dalam satu kelompok ekskul, minimal satu yang wajib diikuti. akhirnya said ikut satu kegiatan pra model, bukan jadi foto model looh tapi klub anak-anak yang suka menyusun potongan-potongan model robot atau kendaraan. Ini dilakukan di sekolah selepas jam pelajaran berakhir, dipandu seorang guru.
Cerita awalnya Said milih sendiri tanpa minta saran ke abi dan ummi, ketika saya tanya kenapa tidak ikut gambar ilustrasi? atau badminton....( nyari yang modalnya murah ^_^) ilustrasi tidak suka dan badminton sudah penuh peminatnya. Sepakbola pun sudah penuh:(
Untuk pra model ini ummi harus mengeluarkan uang belanja sedikitnya 500 yen per pertemuan..sedangkan olahraga lebih murah beli bola/raket sekali ^_^ tapi insyaallah said banyak belajar dari sini, melatih motorik halus, dan ketrampilan bersabar, mengurutkan petunjuk penyusunan model satu persatu. dan hasilnya bisa di"kazari "( dipajang) dikamar.
Kemudian ada satu lagi ekskul yang diikuti Said yaitu Kendo, bela diri khas jepang . Dengan prinsip "menolong". senjata(ken) adalah untuk menolong sesama, membela kebenaran dan keadilan. Ketika Said minta abi mengisi formulir pendaftaran ada sedikit kekhawatiran ummi apakah kendo tidak berbahaya... Alhamdulillah dari pertama kali abi mendampingi said pergi kendo, anak-anak di ekskul kendo ini dilatih untuk disiplin,sopan menjaga manner selain bela diri dengan ken(pedang dari bambu)
Said pun merasa senang dan lebih bersemangat mengerjakan pe-er sebelum pergi latihan kendo. Untuk uang bulanan pun cuma 1000 yen /bulan dan kostumnya pun dipinjam dari perkumpulan kendo Niigata ranting Terao...alhamdulillah .. (kalo lihat harga kostum itu 30.000 yen keatas *_* ) salut deh dg kebijakan dipinjamkan kostum ^_^..namanya juga anak-anak cepet tumbuh tinggi dan besarnya..baju juga cepat kesempitan. Untuk ken/pedangnya harganya sekitar 3000 yen Alhamdulillah ken nya dihadiahi temannya....yokatta.. yosh...ganbare Said ..BISMILLAH.. " you can do " KENDO
biasanya klau kakaknya mau adiknya juga mau
BalasHapusmakasih sharingnya mb. Rahma...saya juga masih aja bingung Maisa dan Irfan ikut ekskul apa...ada yang kita mau , anaknya tidak mau...ada yang anaknya mau, tapi kondisinya ga mungkin..seperti sebulan yang lalu coba ikut latihan aikedo, anaknya berminat, sayanya yang khawatir..dll lah...Maisa pernah ingin ikut ekskul memasak, eh batal..katanya kadang2 masak buta niku lah...akhirnya ikut menggambar ilustrasi dan bercocok tanam..tfs ya mbak, jadi punya gambaran ntar buat Irfan...
BalasHapuswah, baru tau, Mbak Rahma. ternyata ekskul itu wajib tho... untung ekskulnya macem2 ya, nggak cuma pramuka kayak aku waktu SD dulu, hehehe... eh, dulu juga ikut dokter kecil, ding :D
BalasHapusmaksudnya??
BalasHapusiya Dina ..wajib mulai kelas 4 SD, dan di TK terserah ortu...ketika said tk di midori youchien fuchu tokyo, (TK negeri/pemerintah punya ) tidak pernah ada selebaran- selebaran yg menawarkan kursus2 buat anak2 tk, tapi kalo Tk salman , tsubasa youchien (tk swasta) selebaran "promosinya" banyak banget....dibawain pulang dlm" e hon bukuro"/tas bukunya
BalasHapusloh ...pramuka dulu kan wajib dina...baru yg lain boleh pilih... aku kok milih "tari jawa" ya dulu pas SD....kalo dokter kecil ikut penataran saja :D
sama sama mba dayang....wah ilustrasi dan cocok tanam bagus mba...maisa semoga menyukainya:)
BalasHapussaya juga banyak menimbang..spt kendo ini memakai kostumnya saja said harus "musunde" mengikat tali berapa kali- pdhal saya tahu kalo said agak susah motorik halusnya, ya biar latihan sekalian...dulu saya sampai sediakan potongan tali ..agar said latihan tali temali...tapi sayanya gak sabaran :(
secara umum di sini sekolah swasta memang menawarkan lebih banyak pilihan ya...
BalasHapuslho, sama2 dokter kecil, hehehe... tapi aku juga belum pernah praktik kok, Mbak Rahma, hehehe...
adiknya ingin ikut kegiatan itu
BalasHapusmudah2an Said sukses berlatih kendo nya ...Said dan kostumnya keren ya mbak...., seperti ksatria cilik..:)
BalasHapusiya betul Dina..juga sekolah swasta lebih mahal tentu yaa:D
BalasHapusoh gitu... salman belum kliatan maunya..tapi..pingin dibelikan pramodel juga..pdhal ditulis untuk usia 8 th keatas :)
BalasHapusamin...trima kasih mba dayang..alhamdulillah...pas berangkat said cuma pakai baju biasa..eh pulang pakai baju "kayak gitu"..mknya sekalian di foto :D..walo bajunya" furui" tapi seneng aja tuh said ;)
BalasHapusSaid kun kakkoi :) dah besar banget kamu mas,....kendo kan gerakannnya lembut yah mba? tapi dasyat katanya :)
BalasHapusarigatou ammah Ju...blm pernah lihat latihannya said...kapan-kapan nyoba ikut lihat..
BalasHapus