Selasa, 17 Juni 2008

misteri dojou

Bulan Juni dan Juli  di jepang adalah pergantian musim semi ke musim panas. Sang mentari yang begitu cepat memunculkan diri, yang berarti waktu subuh pun cepat datang walaupun jarum jam baru menunjuk diantara angka 2 dan 3 pagi. Jam 5 pagi sudah seperti jam 7 pagi di Indonesia bila mentari bersinar cerah, diiringi kicauan burung-burung yang indah hingga kaok-kaok si gagak hitam  yang biasa bertengger di tiang listrik dekat tempat pembuangan sampah.

Akhir pekan lalu kami sekeluarga bepergian yang memerlukan waktu untuk menginap semalam. Sebelum berangkat  ummi dan abi menyiapkan segala keperluan dari tiket perjalanan juga bekal anak-anak di jalan. Begitu pula dengan rumah yang akan ditinggal, sebelum berangkat , beberapa pekerjaan rumah juga harus diselesaikan, supaya nanti ketika pulang  tidak terlalu repot dengan banyaknya pekerjaan rumah yang tertunda.

Pagi pagi  sebelum berangkat ummi sudah memberi makan piaraan di beranda. Tiga ekor ikan emas( kingyou) dan seekor ikan pasir (dojou) yang biasanya mendapat jatah makan sehari sekali, dipagi jam 7, dimajukan menjadi jam 5 pagi. Begitu pula menyiram beberapa tanaman hias. Ya..mereka semua sudah merupakan bagian dari keluarga kami,tapi tidak mungkin untuk dibawa serta bepergian  bukan??  Ah cuman  menginap semalam dan siang sudah sampai di Niigata kembali...begitu pikir ummi.Jadi tidak perlu minta bantuan tetangga menyiram tanaman dan memberi makan ikan.(wah merepotkan saja ya^_^ )

Kami berangkat  Hari Sabtu jam 6 pagi dan Ahad jam 11.30 siang sudah kembali masuk apartemen. Ummi langsung ingat akan piaraan yang ditinggal. Kingyou pun senang sekali melihat ummi datang. Mereka berenang dengan cepat kesana- kemari menyembul ke permukaan, satu tanda minta jatah makan yang  sudah telat beberapa jam. 

Belum sempat menyapa ikan pasir yang selalu menyelinap sembunyi diantara batu batu, ummi memandang daun tanaman yang layu ....ah ternyata Niigata cerah cuacanya ketika kami sedang bermusyafir. Terbukti tanah dalam pot sampai kering..dan daun sedikit layu. cepat-cepat ummi ambil air untuk menyelamatkan tanaman  sebelum mereka kering.

 Hey..anak-anak ummi gimana??...ah mereka sedang bermain, dan sudah makan tadi ketika di kereta, jadi ummi tinggal sebentar mengurus piaraan yang ditinggal. Tapi mereka tahu dan tidak cemburu  dengan ikan ataupun tanaman, toh cuma beberapa menit saja.

Tinggal si dojou yang belum diurus . Biasanya sebelum memberi makan, kami menyapa dulu dengan membuka batu-batu yang selau menjadi tempat bersembunyi. Satu batu diangkat..dua batu diangkat..tiga batu diangkat...dan...tinggallah batu kecil-kecil..tapi sosok pemalu yang biasanya meluncur berenang tidak tampak sama sekali.Terheran-heran  ummi dibuatnya.....dan "said ..dojou inai!!!! seru ummi memanggil sulung. Segera Said datang mendekati ummi yang masih terheran -heran. " he..inai no...ah..shinjyatta kana.." gumamnya. "tapi mana bangkainya tidak ada" sahut ummi.... ya sudah..walopun ummi masih terheran-heran karena tidak mungkin dojou melompat dari ember yang menjadi kolam bagi ikan pasir itu karena melompat 15 centimeter sepertinya terlalu tinggi bagi hewan mirip belut atau lele itu.

Mending ummi  segera sholat dhuhur  berjamaah  dengan abi dan anak-anak, kemudian segera  pergi ,datang ke rumah tante Rima karena ada undangan perpisahan ,PPI Bandai/Niigata.

Setelah selesai berwudhu ummi masih melihat Said yangg menyelidiki beranda ,bak detektif cilik...mengumpulkan tanda-tanda dan data, siapa yang mengambil dojou dari embernya.

"Sudahlah mas wudhu dulu dan sholat, kemudian pergi ke rumah Malik" seru ummi melihat said dan aadik-adiknya masih di beranda. Malik adalah nama putra tante Rima tetangga kami.

Ah..dojou diambil "karasu "sepertinya ummi...ada bekas bekas" karasu" yang suka terbang di atas gedung A dan gedung B Nagisa mansion" said pun mengungkapkan analisanya.Karasu adalah burung gagak.

Sampai detik ini masih saja dojou jadi misteri..... kemana dojou pergi??.... apakah benar burung gagak mampir di beranda kami dan membawa dojou pergi??....Mungkin juga  dojou mati dan bangkainya dibawa pergi gagak yang mencium bau doujou yang mengapung diember??.... atau kucing?? tapi kenapa kingyou sama sekali tidak diganggu..dan cawannya tidak tumpah...???

Sayang  ....gagak tak bisa ditanya apakah benar mampir diberanda kami?? hanya kaok-kaok nya  yang terdengar diatas gedung juga kepak sayapnya yang kokoh itu terbang melintasi beranda kami menuju ke gedung B.

====================================================================

Dan keinginan anak-anak mengamati dojou apakah bisa tumbuh besar dan panjang di musim panas ini akhirnya belum kesampaian...dojou pun jadi misteri

====================================================================

 

6 komentar:

  1. duuh sayang ya,.....Mas Said yang sedang mengamati perkembangan dojou ..ya Umi

    BalasHapus
  2. karasu memang mengerikan ya

    dia makan senbe yang kutaruh di keranjang sepeda, hehehe, salahku juga naruh senbe di situ, hehe.
    Tapi pernah pas salah beli makanan, ternyata ga boleh dimakan, jadi kutaruh di keranjang sepeda aja biar sedekah sedikit buat karasu, hehe

    BalasHapus
  3. iya mba Efi.... said dulu pernah pelihara zarikani .. said jadi mengerti(melihat langsung ) zarikani yg tumbuh besar dg cara mengelupas kulit cangkangnya (hensin)...ya sambil belajar bermain dan pengalaman buat said..tapi uminya jadi cerewet...kalo said lupa ngurusin piaraan ^_^
    anak2 asyik baca buku ensiklopedi sambil lihat langsung ^_^

    BalasHapus
  4. karasu emang cerdik ^_^..... bentou makan siang abinya juga diangkut..gara gara ada sambel terasi,daripada bikin org jepang bersungut-sungut hidungnya, lebih baik ditaruh saja di kranjang sepeda, nanti siang diambil pas mau makan, begitu pikir abinya..eehh..keduluan deh...si karasu tertarik dg bau sambel terasi ^_^ gak tahu kalau sambel itu pedes^_^

    BalasHapus
  5. he..he..si karasu ini geraknya emang cepet banget ya..sampe2 sambel terasi juga doyan. Jadi ada saingannya dong pak Edi ^-^

    BalasHapus
  6. ya ..waktu itu suamiku gak tahu yg ambil siapa....manusia atau karasu..drpd berburuk sangka ya anggap aja karasu yg ngambil hehehe....habis di jepang siapa yg suka bau terasi coba??karasu jadi tertuduh ^_^

    BalasHapus