kisah dingklik naik shinkansen ^_^

Teringat akan satu pertanyaan seorang teman,ketika tahun pernikahan kami satu dasawarsa. Sepuluh tahun bersama,adakah pebedaan pendapat? jawabnya...pasti ada dong yaaa^_^  tapi biasanya hanya sesuatu yang kecil kecil,dan  bisa ditolerir..tapi..kadang kalo sedang keras kepala...tetep aja umminya Said gak mau ngalah seperti kisah ketika kami pindah dari Tokyo ke Niigata.

Ketika pagi pagi kami harus bersiap pergi meninggalkan kota Tokyo menuju Niigata sekitar 500km dr ibu kota jepang. Ummi sibuk membungkus" dingklik" yang sudah bertahun -tahun menemani kami .Karena si dingklik kelupaan tidak ikut diangkut mobil barang pindahan .

 Dingklik ini biasa ditaruh di kamar mandi, tinggi dingklik sekitar 55 cm.Ummi ingat ,benda itu ummi beli ketika ummi baru saja melahirkan Salman,anak ke dua kami. Dingklik ini lah yang membantu ummi bisa nyaman duduk manis memandikan bayi salman ketika abi dan mas said sudah berangkat sekolah. Pun ketika  bayi sumayya lahir, kembali dingklik ini berjasa kembali,memberi kemudahan ummi memangku bayi tanpa harus jongkok berdiri .Itulah alasan ummi kenapa jadi keras kepala begini. Ada juga alasan lain.... kalau beli lagi di 100yen shop gak ada ^_^.

Nah...si abi  kurang setuju kalo ummi bawa itu dingklik ke Niigata,alasannya, ya..ribetlah..ntar bisa beli lagi lah...nanti mau naik kereta pindah-pindah..dr hachioji eki sampai tokyo eki..belum naik shinkansen  max toki...menuju Niigata eki, belum pindah kereta lagi menuju apartemen kami yang baru.... masih ribet lagi.bawa 3 anak, dan perlengkapan perjalanan.

Tapi karena sedang keras kepala, dingklik tetap ummi bawa , dibungkus dan dimasukkan tas plastik. Ummi gantung tas berisi dingklik ini di kereta dorong sumayya, sepanjang perjalanan. Karena keputusan sepihak,ummi "jaim" alias jaga imej, gak mau nyusahin abi di perjalanan,dan dingklik 100 persen tanggung jawab ummi yang sedang keras kepala.^_^

Ini perjalanan panjang  pertama kali kami sekeluarga di jepang,juga pindahan rumah terjauh. Alhamdulillah abi memutuskan naik Shinkansen, jadi perjalanan terasa pendek. yang harusnya 6 jam dengan kereta malam, hanya ditempuh dengan 2 jam kereta cepat.Jadilah dingklik naik shinkansen ^_^

Walaupun kami keluar apartemen jam 9 pagi,tetapi masih harus banyak menyelesaikan urusan ini itu, seperti harus ke fudo san ,yang mengatur administrasi kontrak apartemen. dan perjalanan hachioji tokyo eki yang perlu waktu 2 jam .

Alhamdulillah..perjalanan hijrah kami lancar,sampai niigata  eki sekitar jam 4 sore,tetapi abi masih ada urusan ke niigata daigaku ,memenuhi janji pak profesor.  Berarti  masih ada sedikit perjalanan ke Niigata daigaku, dengan berjalan kaki di bawah gerimis musim semi yang masih dingin. Anak anak tetap gembira di jalan meskipun harus berjalan sekitar 3 km malam itu.

Akhirnya kami sampai di apartemen baru  sekitar jam 8 malam, karena kami mampir makan malam, dulu di saizeriya dengan menu pasta cumi tomato.Karena pikir kami agar anak anak sampai di rumah baru nanti, perut sudah kenyang dan cepat istirahat.

Kebiasaan di musim masih dingin,enaknya mandi dulu sebelum tidur,ummi pun teringat dingklik yang dibawa tadi,bungkus dibuka dan benda itupun  menemani ummi lagi memandikan anak-anak kembali.

 

Inilah sedikit cerita keras kepalanya ummi.. tapi sampai sekarang semua anggota keluarga masih bisa menikmati nyamannya duduk di dingklik yang setia ditempatkan di kamar mandi .^_^     maafkan ummi bila kadang  kadang keras kepala..tapi itu bukti cinta ummi pada orang2 yg ummi sayangi.... abi ,said ,salman, sumayya.

foto:- dingklik di kamar mandi hachioji

 -said dan salman di depan shinkansen MAX