Senin, 07 Juli 2008

musume

Musume adalah bahasa jepangnya anak kandung perempuan. "Sumayya wa Edy san no musume desu" Sumayya adalah anak perempuan nya pak Edy" begitu kira-kira maksudnya.Bicara tentang anak laki dan perempuan , enakan mana laki dan perempuan? pilih mana laki dan perempuan?.

Bagi orang tua yang sudah punya dan pernah mengasuh anak laki dan perempuan,mungkin ada sedikt banyak melihat perbedaan. Yang paling jelas dalam memberi perlengkapan seperti pakaian dan permainan.

Bukan mau membahas gender, juga bukan tidak bersyukur karena saya juga terlahir perempuan, bersyukur sangat dengan yang ada dengan karunia Nya, dan terlahir sebagai perempuan. Bukan kah agama Islam sangat memuliakan perempuan. Seorang Umar bin Khatab ra. pun menyesal mengubur hidup-hidup anak perempuannya ketika masih dalam gelap jahiliyahnya karena malu. Dalam Alqur'an pun  ada surat  yang bertajuk An -Nisaa' yang berarti wanita, perempuan.

Jelas sekali perempuan dan laki laki itu berbeda bila kita lihat dari bentuk fisik dan fungsi penciptaannya.  Tapi tetap sama di sisi Allah itu adalah hambaNya yang paling bertaqwa. 

Dalam satu hadits ada yang membahas tentang  mendidik  2 anak perempuan hingga baligh menjadi wanita shalihah, maka  bagi kedua orang tuanya nanti akan disediakan tameng agar tak tersentuh api neraka. Kenapa 2 anak perempuan, kenapa tidak 2 anak laki-laki? percaya pasti ada hikmah di baliknya.

Seorang teman muslimah jepang , yang telah dikaruniai 2 anak lelaki dan lahirlah anak ke-3 laki laki lagi, ketika ditanya masih ingin anak perempuan? jawabnya "belum siap  punya anak perempuan di jepang" " berat" katanya. Kalau dipikir ,kenapa muslimah jepang itu merasa belum siap punya anak perempuan, di negaranya  dimana benih benih keislaman baru saja ditanam.Dia dan suaminya sebagai yang menyemai benih pohon Islam di negeri bunga sakura.

 Bukan berarti mereka tidak mau punya anak perempuan, tapi jika boleh memilih jangan sekarang mendapat karunia "musume". Tantangan medan dakwah di jepang lebih berat dengan menyandang predikat "muslimah",mungkin ini yang terbayangkan dalam diri muslimah jepang tadi. Tapi.. balasan dari Nya  itu ..Subhanallah...orang tua tak akan terjilat api neraka bila 2 putrinya menjadi wanita shalihah.

Berbahagialah orang tua yang punya anak perempuan shalihah

 

***************************************************************************************************************

“Ada seorang wanita yang masuk menemuiku dengan membawa dua orang anak perempuan untuk meminta-minta, tetapi aku tidak mempunyai apa-apa kecuali hanya satu butir kurma. Lalu aku memberikan kurma itu kepadanya. Selanjutnya, wanita itu membagi satu butir kurma itu untuk kedua anak perempuannya sedang dia sendiri tidak ikut memakannya. Lantas, wanita itu bangkit dan keluar. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang kepada kami, maka aku ceritakan peristiwa itu kepada beliau, maka beliau pun berkata, ‘Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, lalu dia mengasuhnya dengan baik, maka anak-anak perempuan itu akan menjadi tirai pemisah dari api Neraka." [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
*************************************************************************************************************

foto: sumayya dan abinya( jadilah wanita shalihah anakku )

 

 

8 komentar:

  1. aminn..:) pertama lihat kata musume di lagu sakura mangkai :D

    BalasHapus
  2. Nssihat yang bagus mbak, terimakasih. Aku Jadi ingat aqilla..^_^

    BalasHapus
  3. kembali kasih Elfi... sun sayang tuk Aqilla chan.
    ingat aku juga masih sebagai anak perempuan bapak dan ibu ku ^_^semoga bisa membahagiakan mereka ,amin

    BalasHapus
  4. he he...........tapi tetep harus adil terhadap anak ya......baik laki-lai-atau perempuan...........

    BalasHapus
  5. Mb rahmah kayaknya mmg lbh "terasa" deh sama anak perempuan,...ada Fathin dan Fia dua2nya punya perbedaan yg signifikan dalam pola ajar dan asuhnya. emosi Fia lebih tinggi ngambeknya jadi lebih mjadi2. tapi lembut dan kawaii jadi bikin gemes.
    saat mereka agak memancing emosi dan berbuat salah Fathin akan diam, lalu minta maaf saat saya marahi, dan sampai saat ini kayaknya blum dapet masalah yg berarti dalam didik Fathin tapii de Fia ketika dia salah dan menyulut emosi akan menjadi-jadi saat dimarahi (ini mesti dipeluk2 disayang2 sambil diberi tahu) padahal hati ini dah kembang kempis nahan marah hehehe (ini mah umminya ajah yg ngak sabar).

    BalasHapus
  6. hehehe..dik Fia sudah pinter ya...mancing umminya berpikir gmn cara meredakan emosi si kecil ^_^

    BalasHapus